Reaksireduksi adalah . a. reaksi melepaskan elektron d. reaksi penggabungan oksigen b. reaksi menerima proton e. reaksi pelepasan hidrogen c. reaksi pelepasan oksigen 3. Dalam reaksi berikut, zat yang mengalami oksidasimenurut konsep transfer elektron pada huruf yangditebali adalah . a. ZnO(s)+ 2HCl(s) ⎯→ZnCl2(s)+ H2O(l) b.
Zat yang mengalami reaksi reduksi adalah . Reaksi reduksi ditandai dengan menurunnya bilangan oksidasi. Bilangan oksidasi suatu unsur ditentukan menurut aturan berikut. Biloks unsur bebas = 0 Dalam senyawa biloks golongan IA = +1, IIA = +2, IIIA = +3, H = +1 kecuali pada hidrida logam, biloks H = -1, F = -1, O = -2 kecuali pada peroksida, biloks O = -1 dan superoksida, biloks O = −1/2 Jumlah biloks ion = muatannya Jumlah biloks pada senyawa netral = 0 Zat yang mengalami reaksi reduksi adalah karena biloks atom klor turun dari 0 menjadi -1. Biloks klor dalam adalah 0 karena unsur bebas. Biloks klor dalam Dengan demikian, zat pada reaksi tersebut yang mengalami reaksi .
15 Diketahui nomor atom beberapa unsure sebagai berikut : 6 C, 7 N, 8 O, 9 F, 10 Ne, 11 Na, 12 Mg, dan 17 Cl. Diantara kelompok spesi berikut yang mempunyai jumlah electron yang sama pada kulit terluarnya adalah..
Ilustrasi Aturan Bilangan Oksidasi. Sumber Pexels/Martin LopezDalam ilmu kimia, terdapat konsep penting yang berkaitan dengan perhitungan muatan atom atau ion dalam suatu senyawa, yaitu bilangan oksidasi. Memahami pengertian dan aturan bilangan oksidasi adalah langkah penting bagi para ilmuwan dan mahasiswa dalam memahami sifat-sifat senyawa dan reaksi kimia yang terjadi. Bilangan oksidasi merupakan angka yang menunjukkan seberapa banyak elektron yang telah ditransfer oleh suatu unsur dalam ikatan kimia. Penjelasan lebih rincinya bisa dibaca pada bagian Bilangan OksidasiIlustrasi Aturan Bilangan Oksidasi. Sumber Pexels/Polina TankilevitchMengutip dari buku Bilangan Oksidasi Memahami Perubahan Elektron dalam Kimia karya Michael Smith, dalam dunia kimia, bilangan oksidasi memainkan peran kunci dalam menentukan sifat-sifat senyawa dan mekanisme reaksi. Oleh karena itu, ada aturan bilangan oksidasi yang perlu oksidasi muncul karena atom atau ion dapat kehilangan atau mendapatkan elektron saat membentuk ikatan kimia. Bilangan oksidasi dapat berupa bilangan bulat positif atau negatif, atau bahkan nol untuk atom dalam keadaan bilangan oksidasi yang penting diketahui adalah sebagai bebas memiliki bilangan oksidasi nol. Contohnya, atom hidrogen H2 memiliki bilangan oksidasi oksidasi untuk ion monoatomik sama dengan muatan ion tersebut. Misalnya, ion natrium Na+ memiliki bilangan oksidasi +1, sedangkan ion klorida Cl- memiliki bilangan oksidasi oksidasi oksigen O dalam senyawa umumnya -2, kecuali dalam peroksida misalnya H2O2, di mana bilangan oksidasi oksigen adalah oksidasi hidrogen H dalam senyawa umumnya +1, kecuali dalam logam hidrida misalnya LiH di mana bilangan oksidasi hidrogen adalah bilangan oksidasi dalam suatu senyawa netral harus sama dengan tentang bilangan oksidasi penting dalam pemahaman sifat-sifat senyawa dan reaksi kimia. Dengan mengetahui bilangan oksidasi, seseorang dapat memprediksi bagaimana suatu senyawa akan berinteraksi dengan senyawa lain, memahami mekanisme reaksi redoks, dan bahkan melakukan perhitungan kuantitatif dalam kimia dan aturan bilangan oksidasi merupakan konsep yang penting dalam ilmu kimia. Dengan memahami konsep ini, maka dapat menganalisis dan menginterpretasi senyawa-senyawa yang kompleks, serta memprediksi hasil reaksi kimia yang terjadi. Selain itu, pemahaman tentang bilangan oksidasi juga sangat berguna dalam perhitungan stoikiometri dan dalam menentukan efisiensi suatu mengetahui bilangan oksidasi, seseorang dapat mengenali zat yang mengalami oksidasi kehilangan elektron dan reduksi penerimaan elektron. ARR
0+2. Fe (s) + 2 Ag+ (s) → Fe2+ (s) + 2 Ag (s) +1 0. Bilangan oksidasi Ag berkurang (turun) Jadi Fe mengalami reaksi oksidasi, sedangkan Ag+ mengalami reaksi reduksi. Konsep reaksi reduksi dan oksidasi memberikan suatu gambaran adanya unsur atau atom dalam reaksi redoks yang mengalami reduksi dan oksidasi.
Pada reaksi berikut Cl₂ g + 2 Kl aq → 2 KCl aq + I₂ g zat yang mengalam reduksi adalah Cl₂. Hal ini dikarenakan biloks Cl mengalami penurunan dari 0 menjadi Reaksi OksidasiCl₂ g + 2 Kl aq → 2 KCl aq + I₂ g _______________ -1 0Atom I pada reaksi diatas mengalami kenaikan bilangan oksidasi dari -1 berubah menjadi 0, sehingga mengalami reaksi oksidasi.Reaksi ReduksiCl₂ g + 2 Kl aq → 2 KCl aq + I₂ g _________________ 0 -1Atom Cl pada reaksi diatas mengalami penurunan bilangan oksidasi dari 0 berubah menjadi -1, sehingga mengalami reaksi diperoleh Reduksi = biloksnya turun = Cl₂Oksidasi = biloksnya naik = KIPelajari lebih lanjut materi tentang reaksi oksidasi reduksi tentang reaksi oksidasi reduksi Detail Jawaban Kelas 10Mapel KimiaBab Reaksi Redoks Kode Kata kunci biloks, reduksi
mengikatelectron atau zat yang mengalami reduksi. Contoh: reaksi: H 2 + F Terdapat delapan aturan dalam menentukan bilangan oksidasi suatu atom, antara lain adalah sebagai berikut. 1. Bilangan oksidasi unsur bebas dalam bentuk atom dan molekul adalah 0. Contoh: Unsur bebas berbentuk atom: C, Ca, Cu, Na, Fe, Al, Ne = 0
Yuk, pelajari konsep dasar reaksi redoks reduksi-oksidasi berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen, perpindahan transfer elektron, dan perubahan bilangan oksidasi biloks dengan membaca artikel berikut! — Di kehidupan sehari-hari, kita banyak menemukan fenomena-fenomena yang melibatkan reaksi kimia. Misalnya, proses fotosintesis pada tumbuhan, pengkaratan besi, pembakaran kertas dan logam, proses respirasi yang terjadi pada tubuh kita, dan masih banyak lagi. Itu semua nggak terlepas dari yang namanya reaksi kimia. Nah, kali ini, kita akan membahas tentang salah satu jenis reaksi kimia, yaitu reaksi redoks reduksi-oksidasi. Mulai dari konsep reaksi redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen, perpindahan transfer elektron, dan perubahan bilangan oksidasi biloks. Apa Itu Reaksi Redoks? Sesuai dengan namanya ya, reaksi redoks terdiri dari reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen, reaksi reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen, sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen. Konsep Reaksi Redoks yang Melibatkan Oksigen Coba deh kamu perhatikan persamaan reaksi penguraian oksida raksa pada gambar di atas. Di ruas sebelah kiri reaksi, terdapat senyawa oksida raksa, yaitu HgO. Sementara itu, di ruas sebelah kanan reaksi terdapat unsur Hg dan gas oksigen O2. Itu berarti, terjadi perubahan dari HgO menjadi Hg. Nah, gas oksigen O2 di ruas sebelah kanan menandakan terjadinya pelepasan oksigen. Karena ada pelepasan oksigen, maka reaksi ini merupakan reaksi reduksi. Sekarang, coba perhatikan persamaan reaksi pembentukan tembaga oksida. Di ruas sebelah kiri reaksi, terdapat unsur Cu dan gas oksigen O2. Sementara itu, di ruas sebelah kanan reaksi terdapat senyawa tembaga oksida CuO. Artinya, unsur Cu akan mengikat oksigen dan berubah menjadi tembaga oksida CuO. Nah, karena ada pengikatan oksigen, maka reaksi ini merupakan reaksi oksidasi. Gampangnya sih, kalau dilihat dari persamaan reaksi kimianya, pada reaksi reduksi, gas oksigen O2 akan berada di ruas sebelah kanan, sebagai produk. Sedangkan, pada reaksi oksidasi, gas oksigen O2 akan berada di ruas sebelah kiri, sebagai reaktan. Gimana, paham, ya? Sekarang kita lanjut ke konsep reaksi redoks berikutnya. Konsep Reaksi Redoks berdasarkan Perpindahan Elektron Berdasarkan perpindahan transfer elektron, reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron, sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron. Bisa kamu perhatikan gambar di atas ya, pada reaksi reduksi, elektronnya berada di ruas sebelah kiri reaksi, sebagai reaktan. Sementara itu, pada reaksi oksidasi, elektronnya berada di ruas sebelah kanan reaksi, sebagai produk. Konsep reaksi redoks yang melibatkan perpindahan elektron ini hanya bisa terjadi pada senyawa ionik aja, sedangkan senyawa kovalen tidak. Oleh karena itu, muncul konsep redoks yang ketiga, yaitu berdasarkan perubahan bilangan oksidasi biloks. Konsep Reaksi Redoks berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi Hayoo, masih ingat nggak nih dengan bilangan oksidasi biloks. Bilangan oksidasi adalah muatan positif dan negatif pada suatu atom. Unsur yang biloksnya positif, biasanya merupakan atom-atom unsur logam, seperti Na, Fe, Mg, Ca, dan unsur logam lainnya. Sementara itu, unsur yang biloksnya negatif, biasanya atom-atom unsur nonlogam, seperti O, Cl, F, dan unsur nonlogam lainnya. Berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi, reaksi reduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi, sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi. Untuk menentukan reaksi redoks berdasarkan bilangan oksidasi, kamu harus tahu terlebih dulu bagaimana cara menentukan bilangan oksidasi. Materi itu sebenarnya sudah dibahas di artikel Cara Menentukan Bilangan Oksidasi Beserta Contohnya, nih. Jadi, bisa kamu baca dan pahami kembali supaya kamu jadi lebih mudah memahami konsep yang satu ini. Nah, setelah tahu konsep biloks, coba kita tentukan apakah reaksi di bawah ini reaksi redoks atau bukan. Tapi, kita hitung biloks masing-masing unsur yang ada pada reaksinya dulu, ya! Reaksi CuOs + H2g ——> Cus + H2Og CuO ——> Cu Ingat aturan penentuan nilai bilangan oksidasi biloks, ya. Dalam senyawa, biloks oksigen O itu umumnya bernilai -2, kecuali jika oksigen berada dalam senyawa peroksida H2O2, maka nilainya -1. Kemudian, karena CuO ini senyawa netral, maka biloks total C dan O dalam senyawa ini adalah nol. Nah, karena biloks O = -2, maka agar total biloks CuO = 0, biloks Cu harus bernilai +2. Sementara itu, Cu merupakan unsur bebas, maka biloksnya bernilai 0. Jadi, Cu mengalami penurunan biloks dari +2 ke 0, maka Cu mengalami reaksi reduksi. CuO ——> Cu reaksi reduksi. H2 ——> H2O H2 merupakan unsur bebas, jadi biloks H2 = 0. Sementara itu, biloks H pada senyawa H2O bernilai +1. Jadi, unsur H mengalami kenaikan biloks dari 0 ke +1, sehingga mengalami reaksi oksidasi. H2 ——> H2O reaksi oksidasi Paham ya dengan penentuan reaksi redoks berdasarkan bilangan oksidasi. Dalam hal ini, kamu memang perlu paham betul dengan aturan-aturan penentuan bilangan oksidasi. Nah, karena aturannya cukup banyak, kamu bisa mengatasinya dengan banyak berlatih soal-soal. Supaya kamu bisa benar-benar paham dan nggak hanya sebatas menghafal aja. — Wait, istirahat dulu sebentar yuk. Masih ada yang bikin kamu nggak paham? Tenang, ada fitur Adapto di ruangbelajar yang akan membantu kamu. Video belajar adaptif di Adapto bisa menyesuaikan dengan kecepatan belajar dan pemahaman kamu, lho! Oke, kita lanjut ya bahasannya! Pada reaksi redoks, terdapat unsur-unsur yang bertindak sebagai reduktor dan oksidator. Zat yang mengalami oksidasi itu disebut reduktor, sedangkan zat yang mengalami reduksi disebut oksidator. Coba perhatikan contoh berikut ini, ya! Reaksi Mgs + 2HCl ——> MgCl2aq + H2g Karena Mg merupakan unsur bebas, jadi biloks Mg = 0. Kemudian, biloks H pada senyawa 2HCl bernilai +1 karena unsur H berikatan dengan unsur lain dan H merupakan golongan IA. Selanjutnya, karena H = +1, berarti Cl = -1 agar total biloks 2HCl = 0. Di ruas sebelah kanan, biloks Mg pada senyawa MgCl adalah +2 karena Mg berikatan dan merupakan unsur golongan IIA. Karena Cl memiliki indeks 2, maka biloks Cl = -1, agar total biloks MgCl2 = 0. Kemudian, karena H2 merupakan unsur bebas, maka biloksnya bernilai 0. Unsur Mg mengalami kenaikan biloks dari 0 ke +2, sehingga mengalami reaksi oksidasi. Jadi, unsur Mg disebut sebagai reduktor. Sementara itu, unsur H mengalami penurunan biloks dari +1 ke 0, sehingga mengalami reaksi reduksi. Jadi, HCl disebut sebagai oksidator. Gimana, paham dengan penyelesaian contoh soal di atas? Di bawah ini ada beberapa latihan soal yang bisa kamu kerjakan, nih. Dicoba, ya! Itung-itung buat nambah kemampuan kamu. Hihihi… Oke, itu tadi pembahasan mengenai konsep reaksi redoks berdasarkan bilangan oksidasi. Nah, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, konsep reaksi redoks ini ada yang melibatkan pelepasan dan pengikatan oksigen, pelepasan dan pengikatan elektron, serta kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi, ya. Tentunya, kamu bisa pahami materi ini lebih lengkap dan dalam lagi di aplikasi ruangbelajar. Memahami pelajaran lebih mudah bersama kakak-kakak Master Teacher yang asik dan berpengalaman! Referensi Sudarmo, U. 2007. Kimia untuk Kelas X. Jakarta Phibeta. Chang, R. 2013. Kimia Dasar. Edisi ke-3. Jakarta Erlangga. Artikel ini telah diperbarui pada 25 Maret 2022.
Suatuzat pereduksi (disebut juga reduktor) adalah unsur atau senyawa yang kehilangan (atau "mendonasikan") elektron kepada spesies kimia lainnya dalam suatu reaksi kimia redoks.Karena zat pereduksi kehilangan elektron, maka dikatana ia mengalami oksidasi. Jika suatu zat adalah donor elektron (reduktor), pihak lain haruslah bertindak selaku penerima elektron ().
Dalam artikel ini terdapat 9 contoh soal pilihan ganda materi konsep reaksi reduksi dan oksidasi beserta Soal 1Salah satu ciri-ciri dari reaksi oksidasi adalah…….A. Adanya unsur yang mengalami penurunan bilangan oksidasiB. Terjadinya peristiwa penangkap oksigen oleh suatu zatC. Adanya zat yang mengikat hidrogenD. Adanya sejumlah elektron yang ditangkapE. Adanya zat yang melepaskan oksigenPembahasan Reaksi reduksi dan oksidasi dapat dibedakan melalui empat aspek yaituKonsep pelepasan dan pengikatan oksigenOksidasi reaksi yang melibatkan pengikatan oksigen pada suatu zatReduksi reaksi yang melibatkan pelepasan oksigen oleh suatu zatKonsep pelepasan dan penerimaan elektronOksidasi reaksi yang melibatkan pelepasan elektron dari suatu zatReduksi reaksi yang melibatkan penerimaan elektron oleh suatu zat Konsep kenaikan dan penurunan bilangan oksidasiOksidasi reaksi yang melibatkan kenaikan bilangan oksidasi suatu unsurReduksi reaksi yang melibatkan penurunan bilangan oksidasi suatu unsurKonsep pelepasan dan pengikatan hidrogenOksidasi reaksi yang melibatkan pelepasan hidrogen dari suatu zatReduksi reaksi yang melibatkan pengikatan hidrogen oleh suatu zatNah berdasarkan aspek aspek di atas maka pilihan jawaban yang menunjukkan ciri-ciri dari reaksi oksidasi adalah yang jawaban yang lain menunjukkan ciri-ciri dari reaksi Soal 2Ketika pita magnesium dipanaskan maka dihasilkan warna nyala putih yang dapat menyilaukan mata. Hal tersebut disebabkan karena magnesium bereaksi dengan oksigen di udara menurut persamaan reaksi2Mgs + O2g ⇒ 2MgOsBerdasarkan persamaan reaksi tersebut maka pernyataan dibawah ini yang tidak tepat adalah……….A. Reaksi di atas tergolong reaksi oksidasiB. Magnesium mengalami oksidasi karena menangkap oksigenC. Bilangan oksidasi magnesium mengalami peningkatanD. Bilangan oksidasi magnesium dalam MgO adalah + 2E. Magnesium mengalami reduksi karena menangkap oksigenPembahasanPernyataan A benar Reaksi tersebut tergolong ke dalam reaksi oksidasi. Hal tersebut dapat dibuktikan denganAdanya zat yaitu Mg yang menangkap oksigenBilangan oksidasi Mg naik dari 0 menjadi + 2Pernyataan B benarSudah dijelaskan sebelumnya bahwa magnesium yang menangkap oksigen mengalami reaksi C benar lihat penjelasan pernyataan A.Pernyataan D benarMgO tersusun oleh unsur Mg dan O. Kita mengetahui jumlah bilangan oksidasi dalam molekul netral = 0 dan bilangan oksidasi oksigen pada senyawa ini adalah - Mg + O = Mg + -2 = Mg = +2Pernyataan E salahPernyataan ini saling bertolak belakang dengan alasannya. Reaksi reduksi tidak mengalami peristiwa penangkapan oksigen melainkan mengalami peristiwa pelepasan oksigen. Sementara pada reaksi diatas dapat kita lihat bahwa magnesium meningkat oksigen membentuk magnesium EContoh Soal 3Reaksi dibawah ini yang tidak termasuk reaksi reduksi adalah…….A. H2g + F2g ⇒ 2HFgB. 2Fe2O3s + 3C ⇒ 4Fes + 3CO2gC. CaCO3s ⇒ CaOs + CO2gD. Zn²+aq+2e ⇒ ZnaqE. 2N2O5g ⇒ 2N2g + 5O2gPembahasan Reaksi A = reaksi reduksiAlasan terjadi pengikatan hidrogen oleh F2Reaksi B = reaksi reduksiAlasan karena terjadi pelepasan oksigen oleh Fe2O3Reaksi C = bukan reaksi reduksi dan oksidasiAlasan karena tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi pada setiap unsur dari persamaan reaksinya. Reaksi D = reaksi reduksiAlasan terjadi penangkapan elektron oleh Zn²+ dan penurunan bilangan oksidasi Zn dari +2 menjadi E = reaksi reduksi Alasan terjadi pelepasan oksigen oleh N2O5Jawaban CContoh Soal 4Perhatikan perubahan-perubahan spesi pada beberapa reaksi dibawah Cl2 menjadi Cl-2. KClO3 menjadi KCl3. HBr menjadi Br24. C menjadi CO2Diantara perubahan di atas yang menunjukkan peristiwa reduksi adalah nomor……..A. 1 dan 2B. 1 dan 3C. 2 dan 3D. 2 dan 4E. 3 dan 4Pembahasan Untuk mengetahui perubahan manakah yang mengalami reaksi reduksi maka cara paling mudah adalah dengan melihat perubahan bilangan menjadi Cl-Bilangan oksidasi Cl berubah dari 0 menjadi -1 = penurunan bilangan oksidasi = reduksi KClO3 menjadi Cl dalam KClO3= + Cl dalam KCl= -1Cl mengalami penurunan bilangan oksidasi = reduksi HBr menjadi Br2Bilangan oksidasi Br berubah dari -1 menjadi 0 = bilangan oksidasi naik = oksidasiC menjadi CO2 Bilangan oksidasi C berubah dari 0 menjadi + 4 = mengalami kenaikan bilangan oksidasi = oksidasi Contoh Soal 5Pada reaksi di bawah ini atom N mengalami……….dengan perubahan bilangan oksidasi yaitu……….4NH3g + 5O2g ⇒ 4NOg + 6H2OA. Oksidasi, dari +3 menjadi -2B. Oksidasi, dari -3 menjadi +2C. Oksidasi, dari 0 menjadi -2D. Reduksi, dari +2 menjadi -3E Reduksi, dari 0 menjadi -2Pembahasan Bilangan oksidasi N dalam NH3BO N + 3 x BO H = 0BO N + 3 x +1 = 0BO N = -3Bilangan oksidasi N dalam NOBO N + BO O = 0BO N + -2 = 0BO N = +2Unsur N mengalami perubahan biloks dari - 3 menjadi +2 = oksidasi Contoh Soal 6Pada reaksi 3I2 + 6KOH ⇒ 5KI + KIO3 + 3H2O, zat yang mengalami reaksi autoredoks dan perubahan bilangan oksidasinya adalah…...A. I2, dari 0 menjadi -1 dan +5B. I2, dari -1 menjadi +1 dan +5C. I2, dari +5 menjadi -1 dan +1D. K, dari +1 menjadi -1 dan 0E. O, dari -2 menjadi -6 dan +2Pembahasan Reaksi autoredoks adalah jenis reaksi redoks yang melibatkan adanya penurunan dan kenaikan bilangan oksidasi sekaligus pada suatu reaksi di atas dapat kita lihat bahwa I2 mengalami perubahan menjadi KI dan KIO3. Maka kemungkinan I2 yang mengalami reaksi oksidasi I dalam I2 = 0, karena I2 adalah unsur oksidasi dalam K adalah unsur golongan 1A maka bilangan oksidasinya adalah +1. BO K + BO I = 0+1 + BO I = 0BO I = -1Bilangan oksidasi dalam KIO3BO K + BO I + 3 x BO O = 0+1 + BO I + 3 x -2 = 0BO I = +5Nah terlihat bahwa bilangan oksidasi I berubah dari 0 menjadi -1 dan +5. Hal ini membuktikan bahwa I2 mengalami reaksi AContoh Soal 7Perhatikan reaksi dibawah2KClO3 + 2MnO2 ⇒ 2KMnO4 + Cl2 + O2Berdasarkan persamaan reaksi diatas zat yang teroksidasi adalah…….A. KClO3 B. MnO2C. KMnO4D. Cl2E. O2Pembahasan Oksidator, reduktor, zat yang teroksidasi, zat yang tereduksi, pereduksi dan pengoksidasi semuanya tidak mungkin berada di bagian produk. Zat-zat ini selalu berada di bagian option jawaban C, D dan E adalah salah. Kecuali yang ditanyakan adalah hasil oksidasi atau hasil reduksi maka keduanya selalu berada di bagian produk, bukan di bagian yang teroksidasi adalah zat yang mengalami kenaikan bilangan Cl dalam KClO3 BO K + BO Cl + BO O = 0+1 + BO Cl + 3 x -2 = 0BO Cl = +5Biloks Cl dalam Cl2 = 0, karena unsur ternyata mengalami penurunan bilangan oksidasi dari + 5 menjadi 0. Maka KClO3 zat yang mengalami Mn dalam MnO2BO Mn + 2 x BO O = 0BO Mn + 2 x -2 = 0BO Mn = +4Biloks Mn dalam KMnO4BO K + BO Mn + 4 x BO O = 0+1 + BO Mn + 4 x -2 = 0BO = +7Terlihat bahwa bilangan oksidasi mengalami kenaikan dari + 4 menjadi 7 sehingga MnO2 adalah zat yang mengalami BContoh Soal 82HgCl2 + SnCl2 ⇒ SnCl4 + Hg2Cl2 Zat yang bertindak sebagai reduktor pada reaksi diatas…….A. HgCl2 dan SnCl2B. HgCl2 dan Hg2Cl2 C. HgCl2 D. SnCl2E. SnCl4Pembahasan Seperti yang sudah dijelaskan pada soal sebelumnya nya, bahwa reduktor selalu berada di bagian pereaksi. Jadi kemungkinan jawaban untuk soal di atas adalah antara HgCl2 dan yang memungkinkan sebagai reduktor adalah HgCl2 dan adalah zat yang mereduksi zat lain sedangkan reduktor itu sendiri mengalami oksidasi atau terjadi kenaikan bilangan oksidator adalah zat yang mengoksidasi zat lain sedangkan oksidator itu sendiri mengalami reduksi atau terjadi penurunan bilangan oksidasi HgCl2 dalam HgCl2 BO HgCl2 + 2 x BO Cl = 0BO HgCl2 + 2 x -1 = 0BO HgCl2 = +2Bilangan oksidasi HgCl2 dalam Hg2Cl2 2 x BO Hg + 2 x BO Cl = 02 x BO Hg + 2 x -1 = 0BO Hg = +1Karena Hg mengalami penurunan bilangan oksidasi dari +2 menjadi +1 mengalami reduksi, maka HgCl2 bertindak sebagai oksidasi Sn dalam SnCl2BO Sn + 2 x BO Cl = 0BO Sn + 2 x -1 = 0BO Sn = +2Bilangan oksidasi Sn dalam SnCl4 BO Sn + 4 x BO Cl = 0BO Sn + 4 x -1 = 0BO Sn = +4Bilangan oksidasi Sn pada reaksi diatas mengalami kenaikan yaitu dari + 2 menjadi + 4 mengalami oksidasi sehingga SnCl2 bertindak sebagai Soal 9Berikut adalah beberapa pernyataan terkait dengan reaksi3Cu + 8HNO3 ⇒ 3CuNO32 + 4H2O + 2NO1. H2O adalah reduktor2. Bilangan oksidasi Cu berubah dari 0 menjadi +3. HNO3 merupakan oksidator4. Cu reduksi HNO35. Cu bertindak sebagai pengoksidasiMaka pernyataan yang benar berdasarkan reaksi diatas ditunjukkan oleh nomor……..A. 1, 2 dan 3B. 1, 2 dan 4C. 2, 3 dan 4D. 2, 4 dan 5E. 3, 4 dan 5Pembahasan Pernyataan 1 salahSeperti yang sudah dijelaskan pada soal-soal sebelumnya bahwa oksidator maupun reduktor tidak pernah berada di bagian 2 benarBilangan oksidasi Cu pada Cus adalah 0 sedangkan bilangan oksidasi Cu pada CuNO32 dapat dicari dengan cara CuNO32CuNO32 ⇒ Cu²+ + 2NO3-Makan Cu pada CuNO32 adalah + 2, sehingga bilangan oksidasi nya pun + 3 benarOksidator mengalami reduksi. Atom N pada HNO3 mengalami reduksi dengan penurunan persamaan oksidasi dari +5 pada HNO3 menjadi +2 pada NO.Pernyataan 4 benarKarena HNO3 pada reaksi diatas mengalami reduksi dan Cu mengalami oksidasi, maka artinyaCu mereduksi HNO3, atauHNO3 mengoksidasi CuPernyataan 5 salahPengoksidasi = oksidator = zat yang mengoksidasi zat lain sementara zat ini sendiri mengalami reaksi diatas Cu tidak mengalami reduksi, melainkan mengalami oksidasi dengan peningkatan bilangan oksidasi dari 0 menjadi + CNah, itulah 9 contoh soal pilihan ganda dan pembahasannya terkait materi konsep Reaksi reduksi dan oksidasi. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah pengetahuan kamu serta pemahaman kamu tentang materi kimia di sekolah.
Merupakanbilangan yang menyatakan muatan suatu atom dalam suatu molekul atau ion. Aturan biloks: Reduktor atau pereduksi adalah zat yang menyebabkan zat lain mengalami reduksi. Reduktor/pereduksi sendiri mengalami reaksi oksidasi. hasil oksidasi adalah zat di produk akibat mengalami reaksi oksidasi yaitu Cl 2; hasil reduksi adalah zat
- Reduksi adalah kegiatan untuk mengurangi sesuatu. Dalam ilmu kimia juga terjadi reaksi reduksi yang berhubungan dengan kandungan oksigen suatu zat. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, reaksi reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi suatu zat karena kehilangan atau melepaskan reaksi reduksi terjadi, zat akan mengalami kenaikan elektron sehingga membuatnya lebih bersifat negatif. Berikut adalah contoh-contoh dari reaksi reduksi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari Ekstraksi Bijih Besi NURUL UTAMI Reaksi ekstraksi besi Dilansir dari Thought Co, dalam estraksi tersebut oksida besi bijih besi mengalami direduksi untuk menghilangkan oksigen di dalamnya. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan besi murni Fe dengan bantuan karbon monoksida CO sebagai agen pereduksinya. Baca juga Reaksi Eksotermal Pembentukan Nitrogen Dioksida NO2 Reaksi pemurnian tembaga NURUL UTAMI Reaksi pemurnian tembaga Reaksi pemurnian tembaga menggunakan sel volta. Di mana ion Cu2+ akan mengalami reaksi reduksi dengan agen pereduksi berupa magnesium sehingga menghasilkan endapan tembaga murni Cu. Dari reaksi terlihat bahwa Cu mengalami kenaikan 2 elektron sehingga muatannya menjadi netral. Reaksi tembaga II oksida dan magnesium NURUL UTAMI Reaksi tembaga II oksida dan magnesium Dilansir dari Chemical Equations, reaksi tersebut adalah reaksi antara bubuk magnesium Mg dengan bubuk hitam tembaga II oksida CuO untuk mendapatkan produk berupa tembaga murni Cu dan bubuk putih magnesium oksida MgO.Tembaga II oksida mengalam reaksi reduksi, di mana ia kehilangan 2 elektron dan juga atom oksigen. Reaksi antara logam seng dan asam klorida NURUL UTAMI Reaksi antara logam seng dan asam klorida Logam seng Zn saat direaksikan dengan asam klorida HCl akan melepaskan elektron. Elektron kemudian akan diterima oleh hidrogen, sehingga seng mengalami reduksi sedangkan hidrogen mengalami oksidasi. Baca juga Menentukan Nilai Kp dari Reaksi 2SO2g + O2g = 2SO3g Reaksi antara ion kobalt Co3+ dengan logan nikel Ni NURUL UTAMI Reaksi antara ion kobalt dengan logan nikel Ni Reaksi ion kobalt dan nikel tersebut adalah reaksi redoks reduksi dan oksidasi. Dilansir dari Khan Academy, kobalt mengalami reduksi dari ion bermuatan 3+ menjadi 2+ karena adanya penambahan satu elektron dalam prosesnya. Fotosintesis NURUL UTAMI Reaksi fotosintesis Reaksi fotosintesis adalah contoh dari reaksi reduksi dimana senyawa karbon dioksida mengalami reduksi karena melepaskan oksigen. Penguraian peroksida NURUL UTAMI Reaksi penguraian peroksida Dilansir Lumen Learning, penguraian hidrogen peroksida biasanya terjadi saat digunakan untuk mengobati luka yang disebut dengan reaksi disproporsionasi. Hidrogen peroksida H2O2 mengalami reduksi akibat pelepasan oksigen dan mengubahnya menjadi molekul air juga gas oksigen. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Zatyang dicetak tebal berikul ydny mengalami reduksi adalah . A. SnCl2+2 HgCl2->SnCl4+Hg2Cl2 B. MnO2+4 HCl->MnCl2+Cl2+H2O C. CuSO4+4 KI->2 K2SO4+I2+2 Cul D. H2S+2 FeCl3->2 FeCl2+S+2 HCl E. 2 Al+Fe2O3->Al2O3+2 Fe. Konsep Reaksi Reduksi dan Oksidasi; Reaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama Senyawa; Kimia Fisik dan Analisis; Kimia
. 77w4htlod7.pages.dev/37277w4htlod7.pages.dev/29677w4htlod7.pages.dev/29877w4htlod7.pages.dev/29077w4htlod7.pages.dev/14677w4htlod7.pages.dev/38877w4htlod7.pages.dev/577w4htlod7.pages.dev/30377w4htlod7.pages.dev/364
atom cl dalam zat berikut yang mengalami reduksi adalah